Seiring
dengan berkembangnya pengetahuan tentang tanaman yang berkhasiat obat,
diketahui banyak jenis tanaman yang ber-manfaat sebagai obat. Salah satu
jenis tanaman yang dapat diguna-kan sebagai obat adalah sambang nyawa.
Tanaman sambang nyawa (Gynura procumbens) termasuk ke dalam suku Asteraceae,
dan pada beberapa daerah dikenal dengan sebutan ngokilo. Sambang nyawa
merupakan salah satu tanaman obat yang cukup potensial untuk
dikembangkan berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah, gangguan pada
kantong kemih, menurunkan panas, menghilang-kan rasa nyeri pada
pembengkakan, dan juga penyakit ginjal. Sebuah hasil penelitian
menyatakan bahwa ekstrak etanol daun sam-bang nyawa mampu menghambat
pertumbuhan tumor pada mencit karena diinfus dengan benzpirena. Lebih
jauh dinyatakan bahwa pada dosis 2,23 mg/0,2 ml dan 4,46 mg/0,2 ml dari
ekstrak heksan mampu menghambat pertumbuh-an kanker. Sambang nyawa
bersifat manis, tawar, dingin dan sedikit toksik. Rasa manis mempunyai
sifat menguatkan (tonik) dan menyejukkan.
Sambung
nyawa dapat tumbuh di selokan, pagar rumah, ping-giran hutan, padang
rumput dan ditemukan pada ketinggian 1 - 1.200 m dpl, tumbuh di dataran
yang beriklim sedang sampai basah dengan curah hujan 1.500 – 3.500
mm/tahun dan tumbuh baik pada tanah yang agak lembab sampai lembab dan
subur.
Tanaman ini diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Asterales
Suku : Compositae
Marga : Gynura
Jenis : Gynura procumbens Lour Merr.
Nama umum/dagang : sambung nyawa
Nama daerah : beluntas cina, daun dewa (Melayu)
Sambung
nyawa merupakan tanaman semak semusim dengan ting-gi 20 - 60 cm.
Batangnya lunak, de-ngan penampang bulat, berwarna hijau keunguan. Daun
sambang nyawa tunggal, bentuk bulat telur dan berwarna ungu kehijauan,
tepi daun rata atau agak bergelombang, panjang mencapai 15 cm lebar 7
cm. Daun bertangkai, letak berseling, berdaging, ujung dan pangkal
me-runcing, serta pertulangan menyirip dan berakar serabut. Tanaman ini
tidak berbunga dan berbuah.
Kandungan
kimia yang ditemukan pada tanaman ini adalah saponin, flavanoida
seperti asam kloro-genat, asam kafeat, asam p-kumarat, asam
p-hidroksibenzoat dan asam vanilat. Daun sambang nyawa me-ngandung
minyak atsiri 0,05% mi-nyak atsiri dengan komponen utama germakrena β (23,71%), β-kadinena (20,19%) dan sedicanol (22,42%). Dengan menggunakan metode per-hitungan secara Reed-Muench di-ketahui bahwa LD50 ekstrak etanol daun sambang nyawa sebesar 5.556 g/kg BB. Jika diasumsikan berat badan orang dewasa rata-rata 50 kg, LD50
tercapai jika mengkonsumsi sebanyak 27,78 g ekstrak atau lebih kurang
sama dengan daun sambung nyawa segar sejumlah 277 g. Jadi jika kita
mengkonsumsi daun sam-bung nyawa 6 - 15 lembar sehari, kondisi ini masih
aman.
Post a Comment