SPPN DKI JAKARTA
Blognya Sekolah Pertanian DKI Jakarta n Tempat Gaulnya Para Siswa dan Alumnus SPN (SPP - SPMA) DKI Jakarta di Dunia Maya

PERSAINGAN, TREN DAN STRATEGI BISNIS TANAMAN HIAS

Friday, July 02, 2010
Dalam kondisi saat ini iklim bisnis tanaman hias di Indonesia menjadi lesu, Hal ini di sebabkan oleh ulah spekulasi dari beberapa pemain tanaman hias yang menyebabkan terdongkraknya harga tanaman hias menjadi puluhan kali lipat bahkan ada yang menjadi ratusan kali lipat. Selain terdongkraknya harga tanaman hias jenis tertentu juga menyebabkan tumbuhnya nursery tanaman hias. Pertumbuhan nursery tanaman hias ini menurut  Kurniawan Junaedhie dalam artikelnya  mencapai 700%.

Kenaikan  harga dan banyaknya nurseri tanaman hias ini serta kondisi perekonomian di Indonesia yang kurang stabil menyebabkan turunnya permintaan pasar akan tanaman hias. Sepinya permintaan tanaman hias menyebabkan tereliminasinya nursery tanaman hias yang tumbuh pada era Anthurium. Hanya sebagian nursery yang memang serius di bisnis tanamn hias yang masih melanjutkan usahanya. Terlepas dari itu semua dalam bisnis tanaman hias ada beberapa strategi dari teori yang dikemukakan oleh beberapa pakar yang harus dikuasai bagi para pemain di bisnis tanaman hias untuk memenangkan pemasaran tanaman hias ini.

Salah satu teori Michael Porter untuk mampu memenangi persaingan, perusahaan harus memiliki minimal satu dari tiga strategi generik: menjadi pemimpin harga, membuat perbedaan, dan fokus mengincar pasar ceruk (niche market) tertentu. Lebih dari 20 tahun yang lalu (sekitar tahun 1980), Michael Porter, seorang guru besar manajemen di Harvard Business School mengeluarkan teori rantai nilai dalam bukunya yang berjudul “Strategi Persaingan”.

Teori ini menjelaskan bagaimana proses penciptaan nilai terjadi di dalam perusahaan melalui suatu aktivitas utama disertai aktivitas pendukung. Menurut Porter, secara umum aktivitas utama itu terdiri dari logistik ke dalam (inbound logistics), operasi dan produksi, logistik ke luar (outbound logistics) atau distribusi, pemasaran dan penjualan, serta layanan kepada pelanggan. Sedangkan aktivitas pendukung semua aktivitas utama di atas secara umum terdiri dari pengadaan (procurement), manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi (termasuk teknologi informasi), serta infrastruktur kantor yang terdiri dari keuangan, akuntansi, dan administrasi.

Michael Porter juga mengembangkan five forces analysis adalah kerangka untuk menganalisa industri dan pengembangan pada tahun 1979 , lima kekuatan itu adalah :

1. Persaingan/Rivalry. Organisasi Bisnis Tanaman Hias. Anda berada di dalam industri pelayanan yang penuh pemain. Tidak semua pemain adalah pesaing Anda, oleh karena itu Anda harus berhati hati menentukan siapa pesaing terdekat Anda, yang agak jauh, dan yang bukan pesaing Anda. Hal ini penting dilakukan karena Anda perlu memfokuskan strategi persaingan pada hal hal tertentu.

2. Pendatang Baru. Banyak pembuat keputusan yang terlena karena keberhasilannya (complacency) sehingga tidak memperhitungkan organisasi kecil yang sewaktu waktu dapat menjadi pesaing dan mencaplok pangsa pasar Anda. Anda harus mengenali siapa yang berpotensi menjadi pesaing Anda.

3. Kekuatan Pemasok. Kadang kala Anda "terjebak" menggunakan peralatan tertentu dimana pemasoknya memiliki kekuatan untuk mendikte Anda sehingga Anda tergantung kepada pemasok tersebut. Biasanya keadaan ini berlaku untuk barang barang yang hanya sedikit sekali mempunyai pesaing. Tetapi ada kalanya sebagai pelanggan anda memiliki kekuatan besar untuk mendikte pemasok. Keadaan ini terjadi karena Anda merupakan pemakai terbesar produk tersebut dan atau produk tersebut memiliki banyak pesaing. Sebagai pelanggan tentu Anda tidak perlu menekan pemasok Anda, sebaliknya Anda perlu melakukan kerja sama dengan pemasok sehingga mereka akan dapat mendukung pemasaran Anda.

4. Kekuatan Konsumen. Di dalam situasi persiangan yang hebat, dimana hampir di setiap area pemukiman terdapat fasilitas tanaman hias, maka kekuatan konsumen untuk memilih sangat besar. Mereka boleh datang ke kios Anda atau kios pesaing Anda. Masing masing kios tanaman hias memang cenderung memiliki pasar sasarannya, tetapi banyak konsumen tidak tergantung kepada kios tanaman hias.

5. Substitusi. Anda adalah pebisnis tanaman hias, yang bermain industri ini bukan hanya anda, seperti pebisnis individu yang memiliki tanaman hais dan yang lainya yang berhubungan dengan tanaman hias. Artinya pesaing yang Anda harus perhitungkan sebenarnya bukan hanya kios tanaman hias, seperti pebisnis individu dan yang lainya yang berhubungan dengan tanaman hias.

Menurut Kotler Studi manajemen pemasaran mengiktisarkan lima filosofi tentang bagaimana menjalankan praktek pemasaran. Ke lima filosofi tersebut, meliputi pemasaran yang berorientasi (1) produsen (2) produksi (3) penjual (4) pasar (5) pemasaran sosial. Pemasaran berorientasi pasar sebagai artikulasi dari konsep pemasaran yang kini banyak dianut perusahaan. Namun demikian, redefinisi konsep pemasaran masih terus berlangsung, sebagai upaya untuk mencari konsep yang sesuai dengan tuntutan lingkungan.

Selanjutnya Kotler menegaskan, perusahaan perlu melakukan penyesuaian praktek pemasaran dari transaksi marketing menuju relationship marketing. Pemasaran bukan suatu fungsi manajemen yang berdiri sendiri tetapi menjadi kegiatan dalam proses organisasi keseluruhan. 4-P yang merupakan taktik pemasaran bergeser menjadi 3-K ; Kreasi, Komunikasi, dan penghantar nilai ke Konsumen (creating, communicating and delivering nilai to customer).

3-K merupakan kelompok variabel yang dapat dikendalikan organisasi yang dimaksudkan untuk meliput sasaran sehingga dapat memuaskan sebaik mungkin para pelanggan di pasar itu. Kualitas pelayanan adalah senjata ampuh dalam keunggulan perusahaan, terutama perusahaan jasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pangsa pasar adalah peningkatan kualitas pelayanan.

Kualitas pelayanan menjadi pemicu keberhasilan perusahaan pada segala lini. Kualitas pelayanan merupakan kewajiban bagi perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun (terutama) perusahaan jasa. Pakar pemasaran, menyatakan, apapun bisnis anda, pelayanan dapat memberikan sesuatu pembelajaran (Whatever your business, service have something to teach). Pelayanan merupakan kunci sukses, sehingga kualitas pelayanan harus menjadi fokus perhatian manajemen perusahaan ketika menjalankan bisnisnya.

Menurut Kotler, pelayanan yang berkualitas dan memuaskan pelanggan perlu dilakukan terus – menerus, meskipun pengaduan yang diterima relatif rendah. Sekitar 95% konsumen yang tidak puas memilih untuk tidak melakukan pengaduan, tetapi sebagian besar cukup menghentikan pembeliannya. Kualitas pelayanan dapat diukur dengan melihat tingkat kesenjangan antara harapan atau keinginan konsumen dengan persepsi mereka terhadap kinerja produk atau perusahaan yang diterima oleh konsumen yang dapat dijelaskan dalam skala service quality (SERVQUAL scale).

Penelitian menunjukkan bahwa SERVQUAL dapat menjadi alat yang efektif dan stabil untuk mengukur service quality melalui pemasaran. Ada lima dimensi yang digunakan oleh pelanggan untuk menilai kualitas pelayanan pada suatu industri yaitu :

1). Kehandalan (reliability) merupakan suatu kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya, dimana kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yaitu ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa ada kesalahan.

2). Ketanggapan (responsiveness) merupakan suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat kepada pelanggan.

3). Jaminan / kepastian (assurance), yaitu pengetahuan dan keramahan karyawan serta kemampuan melaksanakan tugas secara spontan, yang dapat menjamin kinerja yang baik sehingga menimbulkan kepercayaan dan keyakinan pelanggan.

4). Empati (emphaty), yaitu memberikan perhatian yang bersifat individual atau pribadi kepada pelanggan dan berupaya untuk memahami keinginan konsumen.

5). Berwujud (tangibles), yaitu penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik yang dapat diandalkan, serta keadaan lingkungan sekitar sebagai bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.

Ada beberapa definisi perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para pakar, perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsikan dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Namun pakar lain lebih menekankan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan, yaitu: 1), Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga ; 2), Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk yang bermacam-macam.

Untuk dapat memahami perilaku belanja dari konsumen, Kotler mengemukakan bahwa terdapat tiga tahapan yang harus dilalui, yaitu; 1), Aktivitas promosi dan dan stimulus lain ; 2), Karakteristik pembeli : 3), Respon dari pembeli.
Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan nyata konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang/jasa yang diinginkannya.
Perilaku konsumen suatu produk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keyakinan konsumen terhadap produk yang bersangkutan, keyakinan terhadap referen serta pengalaman masa lalu konsumen.
Berkaitan dengan keinginan konsumen untuk membeli dikenal istilah minat beli. Minat beli merupakan bagian dari proses menuju ke arah tindakan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen. Hal ini merupakan bagian dari kajian perilaku konsumen.
Keaneka ragaman hayati tanaman hias memiliki dimensi yang berbeda-beda, baik dari sisi bentuk, jenis warna dan keunikannya. Hal ini yang membuat para penggemar tanaman hias dan peminat pertanian rajin mengkoleksi tanaman untuk dijadikan sarana kepuasan dan kegemaran, namun dilain sisi harga tanaman hias ini menampilkan harga yang sangat tinggi yang tergantung dari keunikan tanaman itu.

Tanaman hias adalah kebutuhan jasmani, yang pemenuhannya setelah orang bisa memenuhi kebutuhan pokok sandang, pangan dan papan. Kebutuhan diluar kebutuhan pokok, adalah barang-barang yang memiliki sensitifitas yang tinggi. Suatu saat akan digemari dan harganya akan melambung karena permintaan menjadi banyak, disaat lain akan menurun tajam begitu permintaannya mandek.

Adanya trend tanaman yang berpola keindahan tertentu, akan memicu trend tanaman lain yang memiliki pola yang sama. Trend aglaonema, tanaman hias daun dengan pola daun beraneka ragam, kemudian memicu trend tanaman lain yang memiliki pola daun beraneka ragam seperti puring, kaladium, sampai anthurium.

Sangatlah sulit memprediksi, tanaman hias jenis apa yang akan menjadi trend atau mode di saat yang akan datang. Itulah mengapa, tiba-tiba ketika anthurium menjadi mode, harganya sangat melambung tinggi, karena saat itu tidak banyak petani yang memilikinya.
Sebelum 4 tahun yang lalu, anthurium Jemanii setinggi setengah meter mungkin harganya hanya puluhan ribu rupiah. Anthurium jenis ini adalah yang memiliki pertumbuhan cukup lambat, sehingga petani enggan memperbanyak karena tidak bisa secara instant memproduksi dalam jumlah banyak, sedang harganya rendah.
Sampai saat ini, apa yang akan menjadi trend di tahun 2010. Kita hanya bisa mengenali dari ciri-ciri utama tanaman yang suatu saat bisa menjadi trend. Walaupun tidak bisa memastikan kapan waktunya, cirinya yaitu ; tanaman yang dapat dirawat dengan mudah. Sebagian besar konsumen tanaman hias adalah kalangan yang awam terhadap pemeliharaan tanaman.
Lama direnungkan, tahun pun berlalu, harga tanaman tampaknya makin terdesak turun. Ada yang susah karena dulu membeli dengan harga mahal. Tapi ada juga yang girang karena berpendapat ini saat pas untuk membeli tanaman hias, terutama bagi yang selama ini “nyidam”.

Apa yang harus dilakukan. Belakangan ini, setelah melalui fase cooling down, tampaknya harga juga sudah terdesak jauh, melampaui harga normalnya. Sekaranglah saat yang tepat bagi pecinta tanaman menambah koleksinya. Kenapa?

Berkembangnya kegiatan usaha tanaman hias di Kota Depok dan beberapa kota-kota di Indonesia, berkaitan dengan nuansa kehidupan perkotaan yang semakin menyadari kebutuhan akan keasrian lingkungan di tengah padatnya penduduk dan keterbatasanan yang ada. Terutama kota depok merupakan kota yang sedang membangun. Pada kota dengan sifat seperti ini banyaknya pembangunan perumahan dan infrastruktur jalan umum membutuhkan juga tanaman hias sebagai elemen dalam perumahan dan jalur hijau.

Tanaman hias secara psikologis dapat memberikan keindahan dan kesegaran, sedangkan dari sisi ekologis tanaman mampu menekan tingginya polusi udara menjadi paru-paru kota yang menghasilkan oksigen dan menyerap gas beracun. Tanaman hias adalah salah satu pilihan penyaluran hobi yang digandrungi sebagian masyarakat akhir-akhir ini. Bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan tanaman hias sudah tidak asing lagi untuk halaman depan maupun belakang rumah yang dilengkapi lagi dengan berbagai asesoris lainnya.

Kegandrungan akan tanaman hias ini telah menyebar hingga di pelosok pedesaan, saat ini animo masyarakat terlihat memelihara dan menghiasi halaman rumah mereka dengan aneka ragam jenis tanaman hias, dari bernilai harga murah meriah hingga relatif mahal.

Data menunjukkan bahwa dari berbagai macam pameran yang diikuti peserta, gairah konsumen makin meningkat. Contohnya pameran Flona yang setahun sekali diadakan di Lapangan banteng, selalu menjadi agenda tahunan karena di pameran tersebut, hasilnya selalu signifikan bertambah. Bahkan beberapa pameran di luar kota, juga menunjukkan gairah yang sama.

Pameran juga digunakan sebagai ajang edukasi pasar. Pada saat pameran, konsumen bisa bertemu dan berkomunikasi secara langsung dengan produsen. Komunikasi tidak hanya sebatas produk apa yang diperjual belikan, tetapi juga banyak pertanyaan menganai perawatan tanaman, serta tanya jawab tentang kesulitan-kesulitan yang dialami konsumen, sehingga menjadi ajang konsultasi konsumen kepada produsen.
Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Hias, 2008, kegiatan pameran diharapkan dapat memberi manfaat :
1. Peningkatan kompetensi institusi dan apresiasi pengguna terhadap lembaga       penelitian.
2. Penyebarluasan dan distribusi varietas baru tanaman hias
3. Peningkatan peluang investasi
4. Penyempurnaan program penelitian dan pengembangan tanaman hias dari hasil umpan balik dan evaluasi pencapaian hasil dan kinerja lembaga penelitian secara keseluruhan.

Pameran dapat menjadi ciri eksistensi sebuah perusahaan beserta produk-produknya. Perusahaan yang rutin mengikuti pameran, akan memiliki citra positif di kalangan konsumen. Pameran bukan hanya mengejar transaksi setinggi-tingginya. Tetapi, juga sangat mementingkan edukasi kepada masyarakat terhadap kecintaan pada tanaman hias. Sehingga dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat yang bertanya, mulai dari jenis dan nama tanaman hingga ke bagaimana cara pengembangbiakan, menanam, ataupun merawat tanaman.

Masyarakat diberikan penjelasan tentang tanaman hias dan keindahannya. Pameran perlu dilakukan karena peranan pameran sangat besar untuk membangkitkan antusiasme masyarakat. Sebagian besar orang menganggap belanja tanaman hias bukanlah kebutuhan mendesak. Jika membeli tanaman, kemudian dengan pengetahuan yang sangat terbatas, mencoba untuk merawat di rumah, dan berikutnya tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik, maka tentu konsumen tersebut akan merasa suka, bahkan mungkin pada masa berikutnya akan mencari jenis tersebut yang berharga lebih mahal. Pameran juga menjadi ajang komunikasi langsung antara produsen dengan konsumen.

Makin tinggi pengetahuan konsumen mengenai tanaman hias, tentu akan menambah kualitas pemeliharaan tanaman hias di tingkat konsumen, sehingga konsumen puas dengan tanaman hias, dan muara akhirnya tentu menambah jumlah kolektor yang selalu membeli tanaman hias. Perusahaan akan mendapat data secara langsung produk-produk apa yang disukai konsumen, sebaliknya konsumen juga bisa secara langsung menanyakan berbagai hal tentang produk.

Dalam kegiatan pameran ini ada dua pelaku yang penting yang mendominasi kegiatan, yaitu; supply urban farming dan buyer urban farming. Namun sesungguhnya urban farming mengandung arti yaitu suatu aktivitas pertanian yang dapat berupa kegiatan bertani, beternak, perikanan, kehutanan, yang berlokasi di dalam kota atau di pinggiran suatu kota.

Peran pertanian (urban farming) terhadap pertumbuhan dan perkembangan kota,
diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru, 2) Meningkatkan efisiensi biaya transportasi, 3), Penyediaan kebutuhan pangan bagi penduduk kota dan sekitarnya sehingga ketahanan pangan dapat berkelanjutan. 4) Peningkatan taraf hidup masyarakat, 5), Peningkatan pendapatan daerah kota dengan adanya diversifikasi dari kegiatan pertanian, diantaranya kegiatan wisata pertanian, kegiatan pengolahan hasil pertanian dan lain sebagainya.

Selain itu lesunya bisnis tanaman hias ini juga dapat disiasati oleh para pemilik nurseri dan para pelaku usaha di bisnis tanamn hias ini dengan menciptakan beberapa tren tanaman hias yang belum pernah di munculkan sebelumnya. Banyaknya Species tanaman hias yang memiliki varian yang berbeda jika didijadikan satu tanaman dengan cara di sambung (Kopulasi) akan menciptakan tren yang baru sehingga konsumen akan merasa senang karena bisa membeli beberapa jenis tanaman dalam satu pohon. Selain itu para pemain tanaman hias juga bisa membuat tanaman cepat besar dengan menyambungkan tanaman hias yang menjadi tren saat ini dengan tanaman yang batang bawahnya kurang menjual. Seperti tanaman Jalitri sebagai batang bawah dengan Star Jasmine sebagai batang atas seperti tren saat ini yang sedang berkembang di Kota Depok. Tren-tren lain juga dapat dikembangkan di kota-kota lain dengan kejelian para pelaku bisnis tanaman hias. Tren seperti ini juga pernah dilakukan oleh pelaku pebisnis tanaman hias di Jakarta tepatnya di daerah Meruya dengan menyambungkan tanaman Suru dengan Euphorbia yang ketika tahun 2006 menjadi tren. Hal tersebut menciptakan tanaman Euphorbia dengan bunga warna-warni dan sosok yang besar.

Melalui pendekatan pemikiran para para pakar diatas, pertanyaan tentang bagai mana strategi pemasaran tanaman hias saat ini, apa jenis tanaman hias yang lagi trend, bagaimana bentuk dan sistem strategi para pesaing saat ini dan bagaimana prilaku konsumen yang ada akan dapat diketahui.
Read On 0 comments

Popular Posts

Followers